Translate

Saturday, July 24, 2021

MENGGAMBAR MODEL

 

Pengertian Menggambar Model

Model merupakan objek gambar yang menjadi bahan ispirasi dalam kegiatan menggambar model. Menggambar model merupakan kegiatan menggambar dengan menentukan objek gambar berupa objek tiga dimensi yang digambar atau direkam diatas bidang dua dimensi dengan ketentuan, kemiripan/ ketepatan, bentuk dan warna.

 

Prinsip-Prinsip Mengambar Model

Untuk mendapatkan hasil gambar yang baik dan benar diperlukan penerapan prinsip-prinsip menggambar model, yang terdiri dari:

1. Komposisi

Komposisi adalah susunan atau tataletak objek gambar antara objek gambar yang satu dengan objek lainnya sehingga memiliki satu kesatuan bentuk yang harmonis.

Komposisi merupakan cara mengatur susunan objek gambar yang digunakan sebagai model gambar, sehingga hasil gambar tampak menarik, harmonis dan indah. Komposisi dapat dilakukan dengan cara mengatur susunan objek gambar menurut bentuk, ukuran, warna, maupun jenis objek gambar dengan latar belakang gambar. Jenis-jenis komposisi antara lain, sebagai berikut;

a. Kompisisi Simetris, yaitu susunan objek gambar pada posisi seimbang antara sisi kanan dan sisi kiri baik dalam susunan bentuk maupun objeknya.

b. Komposisi Asimetris, yaitu susunan objek gambar dalam posisi maupun ukuran yang tidak sama antara sisi kanan dan sisi kiri, namun masih tetap memperhatikan proporsi, keseimbangan, dan kesatuan antar objek gambar.

c. Komposisi Sentral, Susunan objek gambar pada posisi sentral/ ditengah-tengah bidang gambar sebagai pusat perhatian, dengan memperhatikan proporsi bentuk dan model gambar agar tercipta keseimbangan dan kesatuan antar objek gambar.

 

2. Proporsi

Proporsi adalah perbandingan ukuran dan bentuk objek antara bagian satu dengan bagian yang lain secara ideal dan harmonis. Menggambar dengan proporsi yang tepat akan menghasilkan hasil yang ideal dan enak dipandang. Namun jika gambar dibuat tanpa memperhatikan proporsi yang tepat maka akan terkesan janggal dan tidak nyaman dipandang. Sebagai contoh misalnya menggambar benda berupa peralatan minum seperti gelas, porong, dan kendi tanpa memperhatikan proporsi yang tepat akan sangat janggal dan kurang harmonis apabila ukuran gelas sama dengan ukuran porong dan kendi.

 

3. Keseimbangan

Keseimbangan adalah keselarasan antara objek gambar, bidang gambar dan gambar yang dihasilkan. Keseimbangan dalam menggambar model dapat diperoleh dengan cara memberikan efek perspektif pada objek gambar, sudut pandang gambar, maupun dengan cara membuat skala.

 

Keseimbangan juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana unsur-unsur objek gambar yang satu dengan yang lain memiliki kesamaan bobot. Jenis-jenis keseimbangan antara lain sebagai berikut;

a. Keseimbangan Simetris, yaitu keadaan dimana unsur yang satu dengan unsur yang lainnya memiliki persamaan.

b. Keseimbangan Asimetris, yaitu keadaan dimana unsur yang satu dengan unsur yang lainnya kurang memiliki persamaan.

 

4. Kesatuan

Kesatuan adalah penataan unsur dengan cara menggabungkan unsur satu dengan unsur lainnya berdasarkan bentuk, ukuran maupun jenisnya sehingga memperoleh hubungan yang kuat, erat, dan saling mendukung antar satu dengan yang lain sehingga memiliki kesatuan yang tidak terpisahkan.

 

Kesatuan juga dapat diartikan keserasian dalam mengatur objek gambar sehingga objek yang diatur antara satu dengan lainnya memiliki kesan ruang, kedalaman, dan saling mendukung antar objek satu dengan yang lainnya sehingga menghasilkan gambar yag baik.

 

5. Perspektif

Perspektif adalah memperhitungkan hukum alam dengan mempertimbangkan jauh dekat benda dari pandangan mata kita, jika benda dekat dengan mata kita akan terlihat jelas, sementara benda yang jauh dari pandangan mata akan terlihat samar dan tidak jelas. Contoh penerapan hukum perspektif ini dilakukan pada saat menggambar objek misalnya kereta api yang berjalan mendekati kita, pada bagian yang dekat seperti mesin kerata terlihat jelas sedangkan bagian gerbong kereta api bagian belakang hingga semakin jauh terlihat kurang jelas dan semakin samar.

 

6. Lay out

Lay out adalah tata letak objek gambar dengan keseluruhan bidang gambar. Prinsip lay out diperlukan dalam menentukan tata letak atau posisi objek gambar dengan bidang gambar, misalnya apabila objek yang digambar tinggi sebaiknya bidang gambar vertikal/ portrait, sedangkan apabila menggambar dengan objek yang lebar sebaiknya bidang gambar horizontal/ landscape, begitu juga dalam mempertimbangkan posisi objek gambar secara keseluruhan.

 

7. Gelap Terang

Gelap terang adalah efek gelap dan terangnya suatu permukaan objek atau bidang dari pengaruh cahaya pada objek atau bidang tersebut, atau latar belakang karena pengaruh cahaya. Prinsip gelap terang dalam menggambar suatu objek tidak hanya diterapkan pada permukaan objek karena pengaruh cahaya, namun juga dapat diterapkan pada bayangan objek dan latar belakang objek karena efek cahaya pada objek tersebut.

 

8. Plastisiteit

Plastisiteit adalah kesan natural dari hasil gambar yang seolah-olah seperti benda aslinya. Plastisiteit dapat diperoleh dengan mengolah secara maksimal anatomi, warna, tekstur, pencahayaan, bayangan, latar belakang, dan efek-efek lainnya.

 

Unsur-Unsur Menggambar Model

Menggambar model merupakan bagian dari seni rupa, jadi unsur-unsur gambar model sama dengan unsur-unsur dalam seni rupa, diantaranya yaitu;

1. Titik

Unsur titik merupakan unsur seni rupa dalam hal ini gambar model yang paling sederhana. Unsur titik akan tampak dan berarti apabila dalam jumlah yang banyak. Gabungan dari banyak titik-titik akan membentuk sebuah garis.

 

2. Garis

Garis merupakan unsur seni rupa (gambar model) yang terbentuk dari gabungan atau rangkaian titik-titik yang terjalin dalam kesatuan memanjang dengan kedua ujung terpisah. Terdapat bermacam-macam bentuk garis, seperti garis lurus, garis, putus-putus, garis lengkung, garis berombak, garis zigzag, garis panjang, garis pendek, garis tebal, garis tipis, garis halus, dan lain-lain.

 

3. Bidang

Bidang merupakan unsur seni rupa (gambar model) yang terbentuk dari gabungan atau pertemuan dari beberapa garis. Bentuk bidang dapat dikategorikan ke dalam beberapa macam, antara lain seperti bidang geometris, bidang nongeometris, bidang biomorfosis, dan bidang bersudut.

 

4. Bentuk

Bentuk merupakan unsur seni rupa (gambar model) yang terbentuk dari gabungan beberapa bidang yang membentuk ruang atau volume. Terdapat beberapa macam jenis bentuk, seperti bentuk kubistis, silindris, limas, prisma, kerucut, bola, dan lain-lain.

 

5. Warna

Warna merupakan kesan yang dihasilkan oleh pantulan cahaya pada mata. Terdapat bermacam-macam jenis warna yang secara umum dapat dikategorikan ke dalam dua macam, yaitu spektrum warna (me-ji-ku-hi-bi-ni-u) dan pigmen warna (warna primer, sekunder, tersier, komplementer, dan analog).

 

6. Tekstur

Tekstur merupakan nilai permukaan suatu benda sehingga dapat memberikan kesan tertentu jika dirasakan menggunakan indera peraba, sehingga dapat dikatakan halus, kasar, licin, mengkilap, rata, berlubang, kusam, dan lain-lain. Secara visual terdapat dua macam tekstur, yaitu tekstur nyata (keadaan benda saat dilihat dan diraba sama nilainya) dan Tekstur semu (keadaan benda saat dilihat dan diraba berbeda).

 

7. Gelap Terang

Gelap terang merupakan keadaan suatu bidang yang terjadi karena adanya perbedaan warna dan intensitas cahaya yang diterima oleh suatu objek. Gelap terang dapat diterapkan dengan menggunakan warna tua (gelap) dan warna muda (terang) . Gelap terang dapat menimbulkan kesan tekstur dan kedalaman suatu benda.

 

8. Ruang

Ruang merupakan unsur seni rupa (gambar model) yang dapat memberikan kesan kedalaman, baik dalam bentuk nyata maupun semu. Unsur ruang dalam bentuk nyata dapat ditemui pada karya seni rupa tiga dimensi, sedangkan dalam bentuk semu dapat ditemui pada karya seni rupa dua dimensi.

 

Teknik Menggambar model

Teknik menggambar model merupakan cara yang dilakukan dalam menggambar model. Terdapat berbagai macam cara atau teknik dalam menggambar model tergantung media yang digunakan. Teknik menggambar model menurut media yang digunakan tersebut antara lain.

A. Teknik arsir

Teknik arsir adalah pengulangan garis secar acak & saling menyilang dengan tujuan untuk menentukan gelap terang suatu objek gambar sehingga tampak memiliki kesan ruang atau kedalaman. Teknik arsir biasanya dilakukan dengan menggunakan media pensil dan arang.

Macam-Macam Teknik Arsir

1) Teknik Arsiran satu arah (Hatching)
Teknik arsir hatching adalah teknik dasar dalam mengarsir. Teknik ini dilakukan dengan cara membuat goresan pensil secara sejajar dan beruntun, semakin padat dan tebal goresan garis arsiran akan semakin gelap dan tegas. Untuk mendapatkan arsiran yang bagus gunakan pensil tipe B (2B, 4B, 9B).

2) Teknik Arsiran silang (Crosshatching)
Teknik Arsir Crosshatching merupakan salah satu teknik dalam membuat arsiran dengan cara menggoreskan pensil secara meyilang. Untuk mendapatkan goresan yang tebal/ tegas arsiran dilakukan dengan cara membuat goresan sejajar satu arah dengan garis yang menyilang dengan cara ditumpuk hingga intensitas goresan semakin tebal dan gelap.

3) Teknik Arsiran searah kontur (Contour Hatching)
Teknik Contour Hatching merupakan teknik arsir yang dilakukan dengan membuat goresan mengikuti kontur/ garis bidang yang ingin diarsir. Teknik arsiran ini biasanya dipakai dalam menggambar figur manusia, hewan, dan tumbuhan.

4) Teknik Arsiran coretan bebas (Scumbling)
Teknik scumbling merupakan salah satu teknik arsir yang dilakukan dengan cara membuat goresan bebas. Goresan arsir dengan teknik ini tidak berupa garis lurus, tetapi dalam bentuk garis acak dengan intensitas menurut hasil yang dikehendaki.

5) Teknik Arsiran titik (Stippling)
Teknik stippling merupakan teknik arsir yang dilakukan dengan cara membuat titik-titik seperti teknik pointilisme pada teknik melukis. Semakin tebal dan rapat titik-titik yang dibuat makan semakin gelap dan tegas arsiran yang dihasilkan.

6) Teknik Arsiran melingkar (Circusilm)
Teknik Arsir Circusilm merupakan teknik arsir yang dilakukan dengan cara membuat goresan lingkaran spiral kecil-kecil yang disusun secara beruntun. Untuk mendapatkan kesan gelap dan tebal dilakukan dengan membuat goresan spiral/lingkaran secara tegas dan berulang-ulang, sebaliknya apabila ingin mendapatkan arsiran tipis goresan spiral lebih diperhalus dan tipis.

B. Teknik pointilis

Teknik pointilis adalah suatu teknik menggambar dengan cara membuat rangkaian titik-titik sebanyak-banyaknya yang disusun menjadi suatu objek gambar atau untuk memberikan kesan gelap terang pada gambar. Teknik pointilis dapat diterapkan dengan media pensil, pensil warna, spidol, maupun crayon.

 


C. Teknik dussel

Teknik dussel adalah suatu teknik menggambar dengan cara menggoreskan pensil secara horizontal pada kertas, kemudian digosok dengan kapas atau jari telunjuk sehingga arah goresan tidak kelihatan.


D. Teknik Transparan (Aquarel)

Teknik aquarel adalah teknik menggambar dengan cat air yang dilakukan dengan sapuan warna tipis dan transparan. Semakin banyak campuran air pada cat air maka hasil sapuan warna semakin transparan.

 


E. Teknik Plakat

Teknik plakat adalah teknik menggambar dengan media cat dengan sapuan warna tegas dan tebal, sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup. Teknik ini biasanya dilakukan dengan media cat poster, cat akrilik.




F. Teknik Blok
Teknik blok merupakan teknik menggambar dengan cara menutup bidang gambar dengan satu sapuan warna sehingga hanya tampak bentuk globalnya saja/ siluet. Teknik ini biasanya dilakukan dengan media cat poster, tinta bak.

 


Objek menggambar Model

Menggambar model bagi pemula membutuhkan panduan dalam memilih objek yang tepat. Bermacam-macam objek dapat dijadikan model untuk digambar, namun setiap jenis objek gambar memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Objek gambar model sangat beraneka ragam, baik jenis maupun coraknya. Objek-objek tersebut dapat berupa benda hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda mati seperti gelas, piring, mangkuk, termos, dan lain-lain. Dalam seni menggambar model sebenarnya lebih menekankan pada objek manusia sebagai model yang digambar, sedangkan objek-objek alam benda dikenal dengan istilah menggambar bentuk. Berikut beberapa objek yang dapat digunakan untuk menggambar model.

1. Manusia

Manusia merupakan salah satu objek yang menarik dalam menggambar model. Menggambar manusia membutuhkan latihan dan memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi apabila dilakukan oleh pemula. Bagi pemula yang ingin belajar menggambar objek manusia sebaiknya melakukan latihan menggambar dengan cara meniru bentuk gambar manusia pada kertas gambar. Lakukan latihan menggambar dengan memperhatikan pedoman bentuk anatomi dan proporsi tubuh manusia yang tepat. Setelah hasil gambar kalian sudah tepat dan ideal membentuk gambar manusia, silahkan lakukan menggambar dengan objek manusia sebagai modelnya.


2. Binatang

Menggambar model binatang juga terbilang tidak mudah bahkan lebih sulit daripada menggambar manusia jika dilakukan dengan melihat binatang secara langsung. Sama halnya dalam menggambar manusia, sebagai pemula lakukan latihan menggambar dengan mengamati objek gambar binatang dari hasil foto maupun gambar binatang pada buku dan majalah. Lakukan latihan menggambar dengan meniru objek gambar secara terus menerus. Setelah hasil gambar kalian sudah terlihat tepat dan ideal silahkan lakukan praktek menggambar dengan melihat objek binatang secara langsung. Beragam jenis binatang dapat kalian gambar, seperti jenis binatang air, jenis binatang berkaki 4, dan lain-lain.

3. Tumbuhan


Menggambar model tumbuhan dapat dilakukan dengan melihat berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar kalian. Amati dan pilihlah objek yang menarik untuk digambar, seperti objek bunga di pot maupun di vas, tanaman di taman, sayuran di dapur, buah-buahan, dan beragam jenis tumbuhan lainnya.

4. Alam Benda


Menggambar alam benda sebenarnya lebih tepat disebut dengan istilah menggambar bentuk. Menggambar dengan model alam benda ini dapat kalian lakukan dengan memilih dan mengelompokkan beragam benda sebagai model. Benda-benda tersebut dapat kalian kelompokkan sesuai dengan jenisnya, bentuk, dan ukurannya. Kelompok bentuk benda yang dapat kalian gambar antara lain seperti benda yang berbentuk silindris, kubistis, maupun bentuk bebas. Sedangkan kelompok jenis benda antara lain seperti jenis benda peralatan minum dan makan, jenis benda elektronik dan lain-lain. Sedangkan dari segi ukuran kalian dapat memilih kategori benda dengan ukuran yang besar, kecil, maupun sedang saja. Dalam menggambar model jangan menggabungkan atau memadukan objek dengan ukuran maupun jenis yang terlalu kontras, misalnya menggambar tutup botol dengan ember, hal ini akan sulit menemukan prinsip keseimbangan pada gambaran.

 

Thursday, July 30, 2020

TEMA SENI RUPA MURNI (SENI LUKIS)



Setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam menjalani hidup ini. Begitu pula saat kita membuat suatu lukisan, masing-masing memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan kondisi geografis. Pembuatan karya seni juga dapat digunakan sebagai pengungkapan ekspresi jiwa yang membuatnya. Ungkapan-ungkapan tersebut di dalam pembuatan suatu karya seni rupa murni dapat menjadi sebuah tema.

Tema adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang ada di dalam sebuah karya seni baik dalam bentuk karya seni rupa dua dimensi maupun seni rupa tiga dimensi. Memahami tema yang ada pada sebuah karya seni rupa murni berarti kita dapat memahami tujuan penciptaan karya seni tersebut.



Tema-tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni antara lain sebagai berikut.

a.  Hubungan antara manusia dengan dirinya
Seni rupa merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan atau ide dari seseorang. Untuk mengungkapkan citarasa keindahan manusia mewujudkannya lewat media ekspresi. Media yang digunakan dapat berupa suatu karya seni rupa seperti lukisan. Di dalam pengungkapannya tersebut kadang seseorang menggunakan dirinya sendiri sebagai objek lukisannya.

b.  Hubungan antara Manusia dengan Manusia Lain
Seorang perupa kadangkala dalam mengekspresikan citarasa keindahan menggunakan objek orang-orang yang ada disekitarnya. Seperti istrinya, anak-anaknya, orangtua, saudaranya, temannya, tetangganya, kekasihnya, sahabatnya, atau orang-orang yang ada dalam fikirannya.

c.  Hubungan antara Manusia dengan Alam Sekitarnya
Alam sekitar yang sangat menarik bagi para pelukis untuk mengungkapkan citarasanya, sering dijadikan objek untuk lukisannya. Seperti pemandangan gunung, laut, sungai, sawah, hutan, perkampungan, perkotaan, binatang dan masih banyak lagi alam yang dijadikan objek lukisan.

d.  Hubungan antara Manusia dengan Benda
Benda-benda di sekitar kita memiliki keunikan tersendiri bagi para pelukis, sehingga menjadikan benda-benda tersebut menjadi objek lukisannya. Keunikan benda-benda tersebut ada yang berbentuk silindris, kubistis ataupun yang berbentuk bebas.  Bentuk benda tersebut seperti gelas, cangkir, kendi, teko, vas bunga, guci, botol, sepatu, lemari, meja kursi, buah-buahan, bunga.

e.  Hubungan antara Manusia dengan Aktifitasnya
Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang beragam membuat perupa ingin mengabadikan kegiatan tersebut dalam media lukisnya. Lukisan menjadi sesuatu yang menarik apabila dalam mengambil sudut pandang aktivitas dapat disusun sesuai dengan komposisi dan proporsi yang baik disertai dengan gelap terang yang tepat. Aktifitas manusia seperti kegiatan menari, membajak sawah, berburu, jual beli di pasar, menggembala ternak, dan aktifitas lainnya.

f.  Hubungan antara Manusia dengan Alam Khayal
Ide, imajinasi atau khayalan sering melintas dalam pikiran kita baik secara sadar ataupun saat tidak sadar (saat tidur). Khayalan yang muncul dibenak  perupa kadang diwujudkan dalam suatu karya seni. Hasil karya seni rupa seperti ini sering disebut dengan karya seni surealisme. Karya seni rupa yang dibuat pada dasarnya tidak dapat dijumpai di alam nyata.

Tuesday, July 28, 2020

Penelitian Lapangan ( field research ) outsider dan insider

Penelitian Lapangan ( field research ) outsider dan insider

Penelitian Lapangan ( field research ) adalah sebagian besar pekerjaan etnomusikolog yang meneliti tentang music yang belum dikenal maupun music yang sudah dikenal. Dalam melakukan penelitian akan timbul masalah yaitu relativisme kebudayaan “pandangan terhadap kebudayaan yang tidak kita kenal. “ Ini terjadi karena komunikasi antara outsider dan insider dalamm melakukan penelitian lapangan.

Yang dikatakan outsider adalah peneliti sedangkan insider adalah pemilik kebudayaan. Masalah yang sering dihadapi oleh para outsider adalah sukarnya outsider masuk ke dalam kebudayaan baru atau insider. Setelah itu berakhir, masalah baru pun timbul yaitu kesulitan dalam menanggalkan ukuran pribadi.

Dalam melakukan penelitian, baiknya outsider menganut paham relativisme yaitu, peneliti harus membuang ukuran-ukuran yang ada dalam dirinya sendiri dan mencoba mengerti masyarakat itu sesuai dengan pandangan kebudayaannya atau masyarakat.

Ketika kita akan memahami kebudayaan lain, kita harus menghormati kebudayaan lain dan memahaminya dari latar belakang budayanya.

Saturday, July 25, 2020

ALIRAN SENI LUKIS

Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, lukisan memiliki ciri khas, tema, teknik yang biasa disebut dengan gaya atau aliran. Berdasarkan cara pengungkapannya, aliran dan gaya lukisan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: representatif, deformatif dan nonrepresentatif. Berikut penjelasan dari masing-masing pembagian tersebut:


A. Representatif

Representatif adalah perwujudan gaya seni rupa menggunakan keadaan nyata pada alam atau kehidupan sehari-hari manusia dalam masyarakat. Beberapa gaya atau aliran seni rupa yang termasuk dalam kategori representatif adalah:

1. Aliran Naturalisme

Aliran seni rupa yang menggambarkan keadaan alam, melukiskan segala sesuatu sepersis mungkin dengan keadaan nyatanya, seteliti mungkin. Sehingga diperlukan kemampuan yang terlatih untuk mewujudkan karyanya. Tokoh aliran naturalisme antara lain:

1.     Wahidi

2.     Abdullah Suryobroto

3.     Basuki Abdullah

4.     Mas Pringadi

5.     Rubens

6.     John Constabel

7.     Thomas Cole

8.     William Bliss Baker


2. Aliran Realisme

Yaitu aliran seni rupa yang memandang dunia ini tanpa ilus, dalam artian subjek atau objek yang dilukis ditampilkan apa adanya, sesuai dengan kenyataan sehari-hari, tidak di dramatisir atau dipilih hanya yang indahnya saja. Tokoh realisme antara lain:

1.     Wardoyo

2.     Trubus

3.     Tarmizi

4.     Dullah

5.     Gustave Courbet

6.     Jean-Francois Millet

7.     Edouard Manet


3. Romantisisme

Aliran ini terkadang disebut romantisme yang sebetulnya kurang tepat. Aliran ini mengungkapkan tema yang masih representatif namun dengan cara yang dramatis. Misalnya menunjukan peristiwa yang dahsyat atau kejadian-kejadian penting dalam sejarah secara dramatis.  adalah:

1.     Raden Saleh

2.     Fransisco Goya

3.     Caspar David Friedrich

4.     J.M.W Turner



B. Deformatif

Deformatif adalah gaya yang mengubah bentuk asli dari objek atau subjek yang dilukis, sehingga menghasilkan bentuk baru namun tidak benar-benar meninggalkan bentuk dasar aslinya. Beberapa aliran seni rupa yang termasuk dalam gaya deformatif adalah:

1. Impresionisme

Merupakan aliran yang hanya menggambarkan kesan sederhana dari apa yang dilukiskan.  Tokoh aliran impresionisme adalah:

1.     S. Sudjojono

2.     Claude Monet

3.     Paul Cezanne

4.     Paul Gauguin

5.     Georges Seurat


2. Surealisme

Adalah aliran seni rupa yang mengubah sesuatu yang nyata menjadi tampak tidak nyata seperti menggambarkan manusia yang melayang. Sehingga gambar yang terdapat dalam luksan tampak seperti pada mimpi.  antara lain:

1.     Salvador Dali

2.     Rene Magritte

3.     Frida Kahlo

 

3. Kubisme

Merupakan aliran seni rupa yang menyederhanakan objek nyata menjadi ke-kubus-kubus-an (bidang segi empat) atau objek geometris lainnya. Tokoh kubisme antara lain:

1.     Pablo Picasso

2.     Georges Braque

3.     Juan Gris


4. Ekspresionisme

Merupakan aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari dalam jiwa. Ekspresionisme lebih mementingkan ekspresi individu seniman dibandingkan dengan peniruan alam. Tokoh-tokoh ekspresionisme meliputi:

1.     Affandi

2.     Edvard Munch

3.     Ernst Ludwig Kirchner


C. Nonrepresentatif

Nonrepresentatif adalah gaya yang tidak merepresentasikan sesuatu yang merupakan kebalikan dari representatif. Bentuk dasar dari gaya ini sudah meninggalkan bentuk aslinya atau tidak menirukan alam sama sekali. Lukisan hanya di isi oleh bentuk-bentuk geometris sederhana, kumpulan garis, atau hanya berupa blok-blok warna yang terbebas dari bentuk alam seperti potret wajah manusia, pemandangan, dsb. Aliran-aliran nonrepresentatif antara lain:

1. Abstrak Ekspresionisme

Aliran yang menggunakan ekspresi spontan untuk menciptakan karya abstrak. Pelukis abstrak ekspresionisme menumpahkan cat langsung ke kanvas, mencipratkan cat dengan tongkat, dsb. Tokoh-tokoh Abstrak Ekspresionisme antara lain:

1.     Jackson Pollock

2.     Willem de Kooning

3.     Mark Rothko

4.     Helen Frankenthaler

5.     Clyfford Still


2. Formalisme

Aliran yang hanya menggunakan bentuk-bentuk dasar geometris seperti segi empat, persegi panjang, segitiga atau hanya garis. Tokoh formalism antara lain:

1.     Jasper Johns

2.     James McNeill Whistler

MENGGAMBAR MODEL

  Pengertian Menggambar Model Model merupakan objek gambar yang menjadi bahan ispirasi dalam kegiatan menggambar model.  Menggambar model ...